Tekan Covid-19, Masyarakat Diajak Tetap Patuhi Pemerintah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19), pemerintah telah menerapkan social dan physical distancing, sehingga masyarakat melakukan aktivitas di rumah saja, seperti bekerja, belajar hingga beribadah. Hal itu dilakukan demi memutus penyebaran Covid-19 yang semakin meluas.
Hampir seluruh kalangan di Tanah Air mendukung apa yang diupayakan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 tersebut. Dan Ketua Umuk DPP Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) KH. Zaini Ahmad, S.RK menjadi salah satu pihak yang mendukungnya.
Bahkan, Zaini Ahmad meminta masyarakat jangan sampai terhasut dengan ajakan orang atau kelompok untuk tidak taat dengan pemerintah. Menurutnya, belakangan ini marak orang atau kelompok yang meyakini bahwa ada upaya pemerintah untuk semakin mengecilkan dan menyudutkan umat Islam lewat pandemi Covid-19.
Mereka, kata Zaini Ahmad, memakai alasan imbauan larangan ibadah seperti sholat Jumat, tarawih atau bahkan sholat ied, juga larangan mudik sebagai bentuk menyudutkan umat Islam.
"Hasutan-hasutan semacam ini banyak di media sosial, maupun secara langsung di masyarakat. Hasilnya, ada yang tetap mengadakan kegiatan keagaaman secara berjamaah," ujar Zaini Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/05).
Dia mengingatkan masyarakat bahwa yang tidak diperbolehkan pemerintah bukanlah ibadahnya, melainkan berkumpul atau berkerumun yang membuat orang berpotensi terinfeksi Covid-19. Masyarakat tidak perlu terpengaruh dengan upaya yang tampaknya ingin mengadu domba masyarakat dengan pemerintah tersebut.
"Mereka gencar membuat masyarakat tidak percaya pemerintah. Padahal tujuan mereka sengaja memecah belah umat atau masyarakat agar bisa mencapai tujuan keolompok mereka sendiri. Pancasila adalah ideologi final bagi kita dalam berbangsa dan negara. Oleh karena itu, mari kita sebagai elemen penting dari negeri ini bersama-sama melawan faham yang melenceng dari ajaran Pancasila," tutur Zaini.
Hampir seluruh kalangan di Tanah Air mendukung apa yang diupayakan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 tersebut. Dan Ketua Umuk DPP Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) KH. Zaini Ahmad, S.RK menjadi salah satu pihak yang mendukungnya.
Bahkan, Zaini Ahmad meminta masyarakat jangan sampai terhasut dengan ajakan orang atau kelompok untuk tidak taat dengan pemerintah. Menurutnya, belakangan ini marak orang atau kelompok yang meyakini bahwa ada upaya pemerintah untuk semakin mengecilkan dan menyudutkan umat Islam lewat pandemi Covid-19.
Mereka, kata Zaini Ahmad, memakai alasan imbauan larangan ibadah seperti sholat Jumat, tarawih atau bahkan sholat ied, juga larangan mudik sebagai bentuk menyudutkan umat Islam.
"Hasutan-hasutan semacam ini banyak di media sosial, maupun secara langsung di masyarakat. Hasilnya, ada yang tetap mengadakan kegiatan keagaaman secara berjamaah," ujar Zaini Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/05).
Dia mengingatkan masyarakat bahwa yang tidak diperbolehkan pemerintah bukanlah ibadahnya, melainkan berkumpul atau berkerumun yang membuat orang berpotensi terinfeksi Covid-19. Masyarakat tidak perlu terpengaruh dengan upaya yang tampaknya ingin mengadu domba masyarakat dengan pemerintah tersebut.
"Mereka gencar membuat masyarakat tidak percaya pemerintah. Padahal tujuan mereka sengaja memecah belah umat atau masyarakat agar bisa mencapai tujuan keolompok mereka sendiri. Pancasila adalah ideologi final bagi kita dalam berbangsa dan negara. Oleh karena itu, mari kita sebagai elemen penting dari negeri ini bersama-sama melawan faham yang melenceng dari ajaran Pancasila," tutur Zaini.
(nug)